Minggu, 17 Juni 2018

Nyekar!

Nyekar menjadi salah satu tradisi idul fitri, yang hikmahnya adalah kita senantiasa mengingat kematian - yang merupakan ujung kehidupan kita. Kita diminta memikirkan bahwa dalam melakukan berbagai hal jangan sampai berlebihan, apalagi mengejar duniawi yang tidak ada habisnya. Tadi lumayan terenyuh juga, pas di atas makam keponakan saya ada ibu (kemungkinan usianya sekitar 60an) sedang di pusara sendiri sambil mengaji. Sesekali dia berhenti sambil menyeka air matanya - duh, dia pasti rindu sekali sama orang di dalam pusara itu... Saya perkirakan sih itu pasangan hidupnya yang sangat dia cintai dan kalau dilihat dari nisannya baru meninggal 2 tahun yang lalu. Stay strong yah, Bu...

Saya sendiri sambil cek situasi di sana, ternyata pemakaman umum ini sudah habis space-nya dan beberapa saya lihat banyak yang nissannya ada 2. Berarti dalam satu makam ada 2 jenazah yang dikubur di sana. Ada yang suami dan istri, ada juga yang kakak dan adik. Sementara TPU Kota yang paling dekat sekarang posisinya di Kayumanis Jalan Baru, karena biasanya memang kalau TPU itu adalah hibah dari setiap komplek pemukiman yang dibangun sebagai CSR-nya.

Baidewei, hari ini makanan saya adalah sbb:
Pagi: almond + kuah baso + ketupat shirataki (gak abis2 nih) + 2 sdm VCO
Siang: sepulang dari makam, minum americano + liquid whipped cream di SB demi nganter Fatiya yang berisik banget minta beli LOL dari uang lebarannya.
Sampe rumah belum ada apa2 jadinya makan baso lemak + sayuran dan kerupuk. sambil liwat ya makan cake lapis almond
Sore:  kopi dingin + pengennya sih cemal cemil sesuatu tapi males sekali kalo inget karbonya.
Malam: soto betawi yah - padahal niatnya bikin soto bogor tapi ternyata keabisan kunyit - jadi aja salah sambung.

Hari ini kesemutan telapak kaki dan tangan yah - mudah2an gpp deh...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar